P-Next milik PENS-ITS Surabaya akhirnya kalah dalam babak final Kontes Robot Indonesia (KRI) di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah mada (UGM) Yogyakarta, Minggu (12/6) malam.
"Ini kejutan, karena PENS-ITS Surabaya sudah 12 kali menang, tapi akhirnya kalah dalam KRI ke-13," kata Humas PENS-ITS Surabaya, Andri Suryandari.
Di babak final, robot P-Next sebenarnya meraih skor sama dengan tim robot Balerang 5.1 milik Politeknik Batam, karena keduanya bisa meletakkan complete krathong di river service (sungai bergoyang). "P-Next dan Barelang sama-sama meraih skor 222, lalu juri melakukan rapat untuk memutuskan dan kami akhirnya diputuskan kalah dengan selisih waktu dalam meletakkan complete krathong," katanya.
Ia mengaku tidak kecewa dengan kekalahan itu, namun pihaknya merasa kecewa dengan cara-cara yang tidak "fair" dalam kontes robot tingkat nasional pada tahun ini.
"Kami tidak mau menyebutkan cara-cara yang tidak fair itu, karena nanti kami dianggap tidak dapat menerima kekalahan. Yang jelas, sejak awal ada unsur sabotase untuk tim-tim ITS," katanya.
Sebelumnya, tim Barelang melaju ke babak final setelah meraih nilai yang seimbang saat melawan tim robot Harm-vy dari ITS, karena keduanya bisa meletakkan complete krathong di river. Namun, salah satu complete krathong tertata dalam posisi miring
sehingga tidak memenuhi syarat, tapi tim Barelang 5.1 tidak terkena penalti.
ITS berhasil meletakkan dua complete kratong dengan sempurna, namun terjadi hal yang tidak terduga. Ketika peletakan complete krathong pertama, ternyata krathong yang dipegang oleh robot otomatis Harm-vy menyentuh river service, sehingga salah satu complete krathong tidak dihitung dan terkena penalti. Dengan sangat mengejutkan, tim Barelang menang atas Harm-vy dengan skor 212 - 192.
Tim Barelang akhirnya bertemu dengan tim P-Next di babak final, setelah P-Next mengalahkan tim robot Blue Deep dari Universitas Budi Luhur Jakarta di babak semifinal, bahkan P-Next bisa melengkapi kemenangannya saat melawan Blue Deep dengan menyusun Loy Krathong sempurna dengan skor 300 poin.
Sementara itu, dalam Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) 2011, robot ITS dan PENS dalam kontes robot nasional 2011 juga unggul dalam babak penyisihan pertama.
Pada KRSI kali ini, tim ITS mengusung robot tari yang diberi nama Adi thatha, sedangkan PENS diwakilkan oleh robot Abimanyu. Kedua tim ITS-PENS ini bersama dengan 14 tim robot tari perguruan tinggi lain menampilkan robot yang bisa menari tarian Yogyakarta bernama Klono Topeng. (Ant/OL-2)
"Ini kejutan, karena PENS-ITS Surabaya sudah 12 kali menang, tapi akhirnya kalah dalam KRI ke-13," kata Humas PENS-ITS Surabaya, Andri Suryandari.
Di babak final, robot P-Next sebenarnya meraih skor sama dengan tim robot Balerang 5.1 milik Politeknik Batam, karena keduanya bisa meletakkan complete krathong di river service (sungai bergoyang). "P-Next dan Barelang sama-sama meraih skor 222, lalu juri melakukan rapat untuk memutuskan dan kami akhirnya diputuskan kalah dengan selisih waktu dalam meletakkan complete krathong," katanya.
Ia mengaku tidak kecewa dengan kekalahan itu, namun pihaknya merasa kecewa dengan cara-cara yang tidak "fair" dalam kontes robot tingkat nasional pada tahun ini.
"Kami tidak mau menyebutkan cara-cara yang tidak fair itu, karena nanti kami dianggap tidak dapat menerima kekalahan. Yang jelas, sejak awal ada unsur sabotase untuk tim-tim ITS," katanya.
Sebelumnya, tim Barelang melaju ke babak final setelah meraih nilai yang seimbang saat melawan tim robot Harm-vy dari ITS, karena keduanya bisa meletakkan complete krathong di river. Namun, salah satu complete krathong tertata dalam posisi miring
sehingga tidak memenuhi syarat, tapi tim Barelang 5.1 tidak terkena penalti.
ITS berhasil meletakkan dua complete kratong dengan sempurna, namun terjadi hal yang tidak terduga. Ketika peletakan complete krathong pertama, ternyata krathong yang dipegang oleh robot otomatis Harm-vy menyentuh river service, sehingga salah satu complete krathong tidak dihitung dan terkena penalti. Dengan sangat mengejutkan, tim Barelang menang atas Harm-vy dengan skor 212 - 192.
Tim Barelang akhirnya bertemu dengan tim P-Next di babak final, setelah P-Next mengalahkan tim robot Blue Deep dari Universitas Budi Luhur Jakarta di babak semifinal, bahkan P-Next bisa melengkapi kemenangannya saat melawan Blue Deep dengan menyusun Loy Krathong sempurna dengan skor 300 poin.
Sementara itu, dalam Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) 2011, robot ITS dan PENS dalam kontes robot nasional 2011 juga unggul dalam babak penyisihan pertama.
Pada KRSI kali ini, tim ITS mengusung robot tari yang diberi nama Adi thatha, sedangkan PENS diwakilkan oleh robot Abimanyu. Kedua tim ITS-PENS ini bersama dengan 14 tim robot tari perguruan tinggi lain menampilkan robot yang bisa menari tarian Yogyakarta bernama Klono Topeng. (Ant/OL-2)
0 komentar:
Posting Komentar